Jumat, 10 April 2009

Megawati antara Gigit Jari dan Menelan Ludah Sendiri


Megawati terjebak situasi sulit antara gigit jari dan menelan ludah sendiri. Setelah SAY NO TO DEMOKRAT dan mencaci maki BLT,....Mega tanpa malu malu memunculkan iklan yang yang mengatakan bahwa dia mendukung BLT dengan ikut mengawasi pelaksanaan BLT.

"Apa artinya duaratus ribu rupiah kalau harus dijempet jempet,.....dst,..."
itu kata kata mega yang berapi api seperti mendiang Bapaknya, Sukarno,....
tapi rupanya lebih banyak orang yang melek politik justru melihat pidato mega ini lebih mirip pildacil,..... malahan ada yang bilang,....di pildacil aja gak kepake,...

dan benar saja,.....blunder omongan mega ini membuat para "bemper"nya megawati kelabakan melayani pertanyaan publik dan pers (resiko punya atasan yang tingkat kapabilitasnya jauh dibawah para asistennya memang selalu demikian)

"BLT memang punya'nya pemerintah yang secara terselubung menjadi sarana kampanye yang menguntungkan Demokrat, dan SBY yang notabene jadi musuh sakithatinya megawati,... tapi ketika mega menyerang SBY dengan orasi anti BLT, dia lupa (atau memang tidak mengerti) bahwa BLT itu program yang sangat populer dikalangan WONG CILIK. Lhoh,... katanya mega itu wong cilik kok menentang BLT dan menganggap 200 ribu itu tidak berarti?,...

jadi mega ini wong cilik atau wong tidak cilik?

kalau pertanyaan ini di ajukan ke seorang anak kecil tentu dia akan melihat dulu foto mega,.... dan anak kecil itu akan menjawab,...... bukan wong cilik tapi wong lemu,...

kalau pertanyaan yang sama diajukan ke ahli bahasa,... dia akan menjawab,... mega tentulah bukan wong cilik,... kalau wong cilik tentu namanya bukan mega tapi mini atau mikro,....


tapi sebenarnya kesalahan mega yang lebih mendasar adalah bahwa mega telah melanggar pepatah saktinya sendiri selama ini yaitu DIAM ITU EMAS,....

mega terpancing untuk ngomong,... padahal kalau dia ngomong semua orang jadi tau bahwa diammya mega yang emas itu ternyata bukan emas,....


sekarang Demokrat menang,.... tapi peluang koalisi dengan demokrat telah dia tutup sendiri dengan say no to demokrat nya itu

jadi hanya dua pilihan buat mega,... membiarkan lawan sakithatinya melenggang dan GIGIT JARI,..... atau tanpa malu sekalilagi memohon demokrat mau menerimanya sebagai koalisi,...ini artinya MENELAN LUDAH SENDIRI

tapi bagi pejuang nasional dengan keteguhan berpegang pada pepatah DIAM ITU EMAS,... tentu akan bikin satu pepatah lagi

"MENELAN LUDAH SENDIRI MASIH LEBIH HIGIENIS KETIMBANG MENELAN LUDAH ORANG LAIN"

Tidak ada komentar: